Siapakah Beliau ?
Para pembaca yang budiman....., dalam menuliskan kisah ini untuk kenyamanan sengaja beberapa nama tidak disebutkan, kecuali yang dianggap perlu. Tidak lupa Saya Mohon idzin kepada Beliau untuk menceritakan kembali Kisah perjalanan Beliau, dengan satu tujuan untuk menambah Wawasan dan KEIMANAN kita semua, dan Semoga apayang saya tulis ini menjadi Ilmu yang bermanfaat. Amien..... Tidak lupa saya mohon kritik dan saran atas tulisan ini.
Salam Takzim..
Salam Takzim..
Saya mulai kisah ini di awal pertemuan saya dengan beliau yang shaleh 33 tahun yang lalu tepatnya di awal Januari tahun 1976 hari kamis malam jum'at. Saya dibawa oleh seorang teman yang terlebih dahulu mengenal beliau......
Tanpa sengaja saya bertatap mata dengan beliau yang sedang memimpin acara rutin membimbing, membina murid-muridnya setiap malam jum'at di satu kawasan Bendungan Hiir Jakarta, dan lokasi ini sekarang telah berpindah pemilik kepada Investor.
Ketika itu usia saya masih 18 tahun dan kelas 3 SMA yang sedang getol-getolnya mencari Identitas diri dan sedang Puber hehehhe.... Jadi ketika berjumpa pertama kali dengan beliau dengan pakaian yang serba putih, kopiah putih, baju teluk belanga dengan pakai kain sarung dan murid-murid beliau kebanyakan berpakaian serupa, saya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama hm....
Perjalanan Spritual di mulai sejak pertemuan pertama, alangkah bahagianya hati, karena sebelumnya saya masuk mesjid keluar mesjid, mencari dan mencari, namun belum ada yang pas di hati.... sepertinya sama ya sewaktu cari jodoh.... tentunya kita mencari yang betul-betul pas di hati.... tul ga..???
Pada suatu kesempatan di suatu malam yang sepi dan saya hanya berdua dengan beliau, ketika itulah beliau selalu menyampaikan Ilmunya secara INFORMAL....
Transfer knowledge yang beliau lakukan mengalir tanpa terasa, dan seringkali air mata mengalir tanpa dapat ditahan, karena begitu dalamnya Ilmu beliau. Beliau pernah mengatakan saat ini banyak Ulama, mereka mendapat Ilmu dari membaca Kitab, tetapi bedanya kita pelaku yang ada dalam kitab yang mereka baca.... tentunya pembaca bisa membedakan.....
Saya lanjutkan dialog dengan beliau, ketika itu..... Beliau mulai berkisah.... Pada suatu malam sekitar jam 2 dini hari, di kediaman salah seorang sahabat, beliau bermalam dengan beberapa orang kerabat lainnya.... Beliau berdialog dengan seorang alim (Imam Masjid Raya Medan Sumatera Utara) yang meninggal ketika sedang sujud dalam Sholat Idul Adha.... Saudara..... "saya kagum dengan Saudara" kata orang alim tersebut, saudara adalah murid termuda (usia beliau ketika itu masih 23 tahun) dari sekian banyak murid Mawlana Sjeikh yang aktif membantu Sjeikh dalam mengemban Amanah yang di titipkan Allah ke pundak Mawlana Sjeikh, pada masa itu Murid dan sekali gus sebagai Petugas yang membantu Beliau ada 65 orang, orang alaim tersebut melanjutkan dialognya, Ketika mengaji Saudaralah yang membawa rombongan terbanyak, dari mulai yang termuda sampai ada pula yang sudah sangat tua, saudara yang membawa... (beliau kalau sedang menimba Ilmu kepada Mawlana Sjeikh membawa rombongan satu bus, dan jarak tempat tinggal dengan Mawlana Sjeikh kurang lebih 100 km).
Saya ingin menyampaikan satu hal, mudah-mudahan ini berguna buat Saudara....
"Coba Saudara CARI Salah Mawlana Sjeikh", Spontan beliau menjawab "TIDAK ADA". Saya tidak minta saudara menjawab sekarang, cari dahulu.... nanti ... setelah saudara lakukan, kita bertemu lagi untuk membahasnya dan bila ada salah beliau kita akan tanyakankepada beliau..... Ketika itu Mawlana Sjeikh batuk-batuk kecil .... (rupanya Mawlana mendengar juga pembicaraan tersebut dari kamarnya).
Sejak saat itu beliau mulai melakukan pencariannya yaitu "mencari salah Mawlana Sjeikh), yang sebelumnya kalau bermalam di rumah Sjeikh semalam, sekarang bisa sampai tiga malam. Beliau memperhatikan dengan seksama, bagaimana Sjeikh menerima tamu, bagaimana cara makannya, bagaimana bergaul dengan istrinya, cara jalannya, bagaimana ketika bersenda gurau, semuanya .... tidak ada satupun yang luput dari pengamatan. Hal ini beliau lakukan selama berbulan-bulan....
Akhirnya sampailah pada suatu kesimpulan "beliau tidak menemukan satupun ada yang salah pada Mawlana Sjeikh". Dan beliaupun menemui orang alim tersebut, dan menyampaikan hasil pencariannya......... Selanjutnya orang alim tersebut berkata: " Kalau tidak ada SALAH pada diri Mawlana, ambillahlah beliau sebagai BILAL MATI SAUDARA"
Para pembaca yang budiman,
Tentunya dapat dipahami, tugas Bilal Mati adalah memandikan Jenazah.... Apakah si mayit bisa protes kalau sang bilal mendudukkannya, membalikkan badannya, mencopot giginya..dst....? Tentunya tidak bisa bukan...... Nah, itulah Ibarat...... Jadi maksud orang alim tersebut, dengan Mawlana Sjeikh diangkat menjadi Bilal Mati, artinya.... Jadikanlah diri Saudara seolah-olah seperti mayit dihadapan Bilalnya....Saudara tahu kenapa..... ketahuilah bahwa beliau adalah seorang WALI ALLAH bahkan Wali Terbesar pada masa ini....dan apa yang saya katakan ini ada dalam kitab (beliau menyebutkan beberapa kitab sebagai rujukan).
Ada sebuah hadis berbunyi: "Setiap seratus tahun Allah membangkitkan seorang Mujtahid, yang memelihara dan melanjutkan Sunnah Rasul", menurut faham Ahlussunnah waljamaah, yang di maksud Mujtahid terebut adalah Wali Allah.
Saya jadi teringat, surat yang ditulis oleh seorang yang sangat alim dimuka bumi ini di era kita yaitu Almarhum Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud (Ex - Rektor Al-Azhar Cairo Mesir), beliau mengatakan: Saya melihat ... murid-murid tuan, pengikut tuan diwajah mereka memancar Nurrr, tahulah saya bahwa tuan berada di Jalan yang lurus yang di kasihi Allah dan RasulNya..... dan saya tidak berhajat untuk bertanya, siapakah tuan...... Perkenankanlah saya dapat menyucup (mencium) kedua belah telapak tangan tuan.
Tahukah anda Siapakah Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud....? Tentunya para Ustad / Ustazah lulusan cairo (LC) mengenal sosok beliau.... dan beliau ini dijuluki Imam Gazali abad ke 20,... MasyaAllah.... mari kita do'akan beliau ini mendapat tempat yang layak disisiNya, Amien Allahumma Amien....
Para pembaca yang budiman, kiranya cukup satu orang saja referensi kita Prof Dr. Abdul Halim Mahmud yang telah memberikan pernyataan tentang siapa Mawlana Sjeikh (surat beliau sampai saat ini ada pada saya dalam bahasa Arab dan sudah diterjemahkan).
Saya lanjutkan kisah ini,... Setelah mendapatkan Nasehat dari orang alim tersebut, beliau (hamba Allah yang shaleh) ini menemui Mawlana Sjeikh dan menyatakan.....
Tuan .... saya bersumpah (sembari menjabat tangan) ... Wallahi... Tallahi ... Billahi.... saya bersumpah.. mulai saat ini Jiwa dan Raga saya, saya serahkan untuk membantu jalan tuan sampai akhir hayat saya......dan sumpah beliau ini di tuangkan dalam secarik kertas yang kemudian diserahkan kepada Beliau
Mulai saat itu beliau lebih bersemangat dalam membantu tugas Mawlana Sjeikh, yaitu menarik ummat dimuka bumi ini agar kembali ke Jalan Allah.... seperti kita ketahui saat ini banyak sekali hamba-hamba Allah yang lupa, lalai dan menjauhi PerintahNya, bahkan senantiasa melakukan LaranganNya... Nauzubillah minzalik, kita Berlindung kepada Allah dari godaan Syaithan yang terkutuk, dan mohon selalu dalam BimbinganNya yang selalu melaksanakan Segala PerintahNya serta menjauhi segala LaranganNya. amien Allahumma Amien....
Beliaupun berjalan keseluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai ke Merauke, bahkan sampai kepedalaman suku dayak di Kalimantan..... dan ini ada pula kisah menarik.....
Seperti kita ketahui suku dayak ini terkenal dengan Black Magicnya (ingat kejadian perkelahian / permusuhan antara suku dayak dengan orang Madura di kalimantan yang menelan banyak korban).... Sehubungan beiau ini orang asing yang masuk ke wilayah kekuasaan Kepala Suku Dayak, tentunya beliau tidak lolos dari pengetesan "ILMU" oleh suku dayak tersebut..... Saat itu beliau berada di rumah salah satu keluarga dayak, dan tanpa sepengetahuan beliau..... di halaman rumah tersebut telah berada beberapa orang dayak yang berilmu tinggi (Black Magic) dan apa yang mereka lakukan adalah melakukan Santet... Teluh ... dan sebagainya yang sejenis dengan itu.....
Apa yang terjadi..... mereka terbanting-banting..... rupanya senjata rahasia yang dikirim mereka berbalik kepada si empunya.... hehhehehe... lalu mereka sadar.... siapa yang sedang dihadapi.... dan akhirnya dengan merendahkan diri.... mereka mengetuk pintu.... Setelah bertemu dengan beliau, mereka mengatakan: ILMU BAPAK TINGGI...... perkenankan kami berguru kepada bapak..... Akhirnya ..... mereka mengucapkan dua kalimah Syahadat: "Asyhadualla Ila ha Illallah, Wa Asyhaduanna Muhammadarrasulullah"..... Alhamdulillah.... Segala Puji bagi Allah....
Tidak sampai disitu, beliau melalang buana ke pelosok negeri.... selesai lima benua belaiu datangi tanpa ada satupun yang terlewati.... tentunya banyak kisah-kisah menarik yang patut kita simak dalam perjalanan beliau, diantaranya pada tahun 1978 beliau berjalan selama 5 bulan ke benua Eropa dan sekitarnya... yang diawali ke Mesir untuk berjumpa dengan Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud sesuai pesan Mawlana Sjeikh... ketika itu bekal yang dibawa sekitar Rp 2 juta, namun uang ini dapat di gunakan selama 5 bulan.... dan pertemuan beliau dengan Tokoh-tokoh agama di Roma... dimana ada seorang tokoh yang histeris, setelah Beliau menunjukkan Kebesaran Allah dengan Cara BerDo’a.... dia melihat ada yang turun dari langit ...... dan dia melihat keajaiban pada diri Beliau, sehingga dia berlutut.
Tanpa sengaja saya bertatap mata dengan beliau yang sedang memimpin acara rutin membimbing, membina murid-muridnya setiap malam jum'at di satu kawasan Bendungan Hiir Jakarta, dan lokasi ini sekarang telah berpindah pemilik kepada Investor.
Ketika itu usia saya masih 18 tahun dan kelas 3 SMA yang sedang getol-getolnya mencari Identitas diri dan sedang Puber hehehhe.... Jadi ketika berjumpa pertama kali dengan beliau dengan pakaian yang serba putih, kopiah putih, baju teluk belanga dengan pakai kain sarung dan murid-murid beliau kebanyakan berpakaian serupa, saya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama hm....
Perjalanan Spritual di mulai sejak pertemuan pertama, alangkah bahagianya hati, karena sebelumnya saya masuk mesjid keluar mesjid, mencari dan mencari, namun belum ada yang pas di hati.... sepertinya sama ya sewaktu cari jodoh.... tentunya kita mencari yang betul-betul pas di hati.... tul ga..???
Pada suatu kesempatan di suatu malam yang sepi dan saya hanya berdua dengan beliau, ketika itulah beliau selalu menyampaikan Ilmunya secara INFORMAL....
Transfer knowledge yang beliau lakukan mengalir tanpa terasa, dan seringkali air mata mengalir tanpa dapat ditahan, karena begitu dalamnya Ilmu beliau. Beliau pernah mengatakan saat ini banyak Ulama, mereka mendapat Ilmu dari membaca Kitab, tetapi bedanya kita pelaku yang ada dalam kitab yang mereka baca.... tentunya pembaca bisa membedakan.....
Saya lanjutkan dialog dengan beliau, ketika itu..... Beliau mulai berkisah.... Pada suatu malam sekitar jam 2 dini hari, di kediaman salah seorang sahabat, beliau bermalam dengan beberapa orang kerabat lainnya.... Beliau berdialog dengan seorang alim (Imam Masjid Raya Medan Sumatera Utara) yang meninggal ketika sedang sujud dalam Sholat Idul Adha.... Saudara..... "saya kagum dengan Saudara" kata orang alim tersebut, saudara adalah murid termuda (usia beliau ketika itu masih 23 tahun) dari sekian banyak murid Mawlana Sjeikh yang aktif membantu Sjeikh dalam mengemban Amanah yang di titipkan Allah ke pundak Mawlana Sjeikh, pada masa itu Murid dan sekali gus sebagai Petugas yang membantu Beliau ada 65 orang, orang alaim tersebut melanjutkan dialognya, Ketika mengaji Saudaralah yang membawa rombongan terbanyak, dari mulai yang termuda sampai ada pula yang sudah sangat tua, saudara yang membawa... (beliau kalau sedang menimba Ilmu kepada Mawlana Sjeikh membawa rombongan satu bus, dan jarak tempat tinggal dengan Mawlana Sjeikh kurang lebih 100 km).
Saya ingin menyampaikan satu hal, mudah-mudahan ini berguna buat Saudara....
"Coba Saudara CARI Salah Mawlana Sjeikh", Spontan beliau menjawab "TIDAK ADA". Saya tidak minta saudara menjawab sekarang, cari dahulu.... nanti ... setelah saudara lakukan, kita bertemu lagi untuk membahasnya dan bila ada salah beliau kita akan tanyakankepada beliau..... Ketika itu Mawlana Sjeikh batuk-batuk kecil .... (rupanya Mawlana mendengar juga pembicaraan tersebut dari kamarnya).
Sejak saat itu beliau mulai melakukan pencariannya yaitu "mencari salah Mawlana Sjeikh), yang sebelumnya kalau bermalam di rumah Sjeikh semalam, sekarang bisa sampai tiga malam. Beliau memperhatikan dengan seksama, bagaimana Sjeikh menerima tamu, bagaimana cara makannya, bagaimana bergaul dengan istrinya, cara jalannya, bagaimana ketika bersenda gurau, semuanya .... tidak ada satupun yang luput dari pengamatan. Hal ini beliau lakukan selama berbulan-bulan....
Akhirnya sampailah pada suatu kesimpulan "beliau tidak menemukan satupun ada yang salah pada Mawlana Sjeikh". Dan beliaupun menemui orang alim tersebut, dan menyampaikan hasil pencariannya......... Selanjutnya orang alim tersebut berkata: " Kalau tidak ada SALAH pada diri Mawlana, ambillahlah beliau sebagai BILAL MATI SAUDARA"
Para pembaca yang budiman,
Tentunya dapat dipahami, tugas Bilal Mati adalah memandikan Jenazah.... Apakah si mayit bisa protes kalau sang bilal mendudukkannya, membalikkan badannya, mencopot giginya..dst....? Tentunya tidak bisa bukan...... Nah, itulah Ibarat...... Jadi maksud orang alim tersebut, dengan Mawlana Sjeikh diangkat menjadi Bilal Mati, artinya.... Jadikanlah diri Saudara seolah-olah seperti mayit dihadapan Bilalnya....Saudara tahu kenapa..... ketahuilah bahwa beliau adalah seorang WALI ALLAH bahkan Wali Terbesar pada masa ini....dan apa yang saya katakan ini ada dalam kitab (beliau menyebutkan beberapa kitab sebagai rujukan).
Ada sebuah hadis berbunyi: "Setiap seratus tahun Allah membangkitkan seorang Mujtahid, yang memelihara dan melanjutkan Sunnah Rasul", menurut faham Ahlussunnah waljamaah, yang di maksud Mujtahid terebut adalah Wali Allah.
Saya jadi teringat, surat yang ditulis oleh seorang yang sangat alim dimuka bumi ini di era kita yaitu Almarhum Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud (Ex - Rektor Al-Azhar Cairo Mesir), beliau mengatakan: Saya melihat ... murid-murid tuan, pengikut tuan diwajah mereka memancar Nurrr, tahulah saya bahwa tuan berada di Jalan yang lurus yang di kasihi Allah dan RasulNya..... dan saya tidak berhajat untuk bertanya, siapakah tuan...... Perkenankanlah saya dapat menyucup (mencium) kedua belah telapak tangan tuan.
Tahukah anda Siapakah Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud....? Tentunya para Ustad / Ustazah lulusan cairo (LC) mengenal sosok beliau.... dan beliau ini dijuluki Imam Gazali abad ke 20,... MasyaAllah.... mari kita do'akan beliau ini mendapat tempat yang layak disisiNya, Amien Allahumma Amien....
Para pembaca yang budiman, kiranya cukup satu orang saja referensi kita Prof Dr. Abdul Halim Mahmud yang telah memberikan pernyataan tentang siapa Mawlana Sjeikh (surat beliau sampai saat ini ada pada saya dalam bahasa Arab dan sudah diterjemahkan).
Saya lanjutkan kisah ini,... Setelah mendapatkan Nasehat dari orang alim tersebut, beliau (hamba Allah yang shaleh) ini menemui Mawlana Sjeikh dan menyatakan.....
Tuan .... saya bersumpah (sembari menjabat tangan) ... Wallahi... Tallahi ... Billahi.... saya bersumpah.. mulai saat ini Jiwa dan Raga saya, saya serahkan untuk membantu jalan tuan sampai akhir hayat saya......dan sumpah beliau ini di tuangkan dalam secarik kertas yang kemudian diserahkan kepada Beliau
Mulai saat itu beliau lebih bersemangat dalam membantu tugas Mawlana Sjeikh, yaitu menarik ummat dimuka bumi ini agar kembali ke Jalan Allah.... seperti kita ketahui saat ini banyak sekali hamba-hamba Allah yang lupa, lalai dan menjauhi PerintahNya, bahkan senantiasa melakukan LaranganNya... Nauzubillah minzalik, kita Berlindung kepada Allah dari godaan Syaithan yang terkutuk, dan mohon selalu dalam BimbinganNya yang selalu melaksanakan Segala PerintahNya serta menjauhi segala LaranganNya. amien Allahumma Amien....
Beliaupun berjalan keseluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai ke Merauke, bahkan sampai kepedalaman suku dayak di Kalimantan..... dan ini ada pula kisah menarik.....
Seperti kita ketahui suku dayak ini terkenal dengan Black Magicnya (ingat kejadian perkelahian / permusuhan antara suku dayak dengan orang Madura di kalimantan yang menelan banyak korban).... Sehubungan beiau ini orang asing yang masuk ke wilayah kekuasaan Kepala Suku Dayak, tentunya beliau tidak lolos dari pengetesan "ILMU" oleh suku dayak tersebut..... Saat itu beliau berada di rumah salah satu keluarga dayak, dan tanpa sepengetahuan beliau..... di halaman rumah tersebut telah berada beberapa orang dayak yang berilmu tinggi (Black Magic) dan apa yang mereka lakukan adalah melakukan Santet... Teluh ... dan sebagainya yang sejenis dengan itu.....
Apa yang terjadi..... mereka terbanting-banting..... rupanya senjata rahasia yang dikirim mereka berbalik kepada si empunya.... hehhehehe... lalu mereka sadar.... siapa yang sedang dihadapi.... dan akhirnya dengan merendahkan diri.... mereka mengetuk pintu.... Setelah bertemu dengan beliau, mereka mengatakan: ILMU BAPAK TINGGI...... perkenankan kami berguru kepada bapak..... Akhirnya ..... mereka mengucapkan dua kalimah Syahadat: "Asyhadualla Ila ha Illallah, Wa Asyhaduanna Muhammadarrasulullah"..... Alhamdulillah.... Segala Puji bagi Allah....
Tidak sampai disitu, beliau melalang buana ke pelosok negeri.... selesai lima benua belaiu datangi tanpa ada satupun yang terlewati.... tentunya banyak kisah-kisah menarik yang patut kita simak dalam perjalanan beliau, diantaranya pada tahun 1978 beliau berjalan selama 5 bulan ke benua Eropa dan sekitarnya... yang diawali ke Mesir untuk berjumpa dengan Prof Dr. Sjeikh Abdul Halim Mahmud sesuai pesan Mawlana Sjeikh... ketika itu bekal yang dibawa sekitar Rp 2 juta, namun uang ini dapat di gunakan selama 5 bulan.... dan pertemuan beliau dengan Tokoh-tokoh agama di Roma... dimana ada seorang tokoh yang histeris, setelah Beliau menunjukkan Kebesaran Allah dengan Cara BerDo’a.... dia melihat ada yang turun dari langit ...... dan dia melihat keajaiban pada diri Beliau, sehingga dia berlutut.
(to be continue)
Ba'da Subuh, 8 Juni 2011